JAKARTA – Enam Remaja Teladan GMIM tahun 2019, Kamis (14/08) menyambangi Kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia atau DPD RI. Didampingi sejumlah Pembina yang digawangi Sekretaris Komisi Pelayanan Remaja Sinode, Pnt Melky Pattiwael, para remaja berprestasi ini melakukan dialog dengan dua senator asal Sulawesi Utara, Benny Rhamdani dan Steva Liow.
Pada kesempatan itu, Rhamdani yang dikenal sebagai politisi vocal, mengingatkan para remaja soal pentingnya memantapkan wawasan kebangsaan serta melaksanakan ideologi bangsa yakni Pancasila. “Degradasi moral kalangan generasi muda, menjadi ancaman serius Bangsa Indonesia. Remaja yang merupakan penerus cita-cita bangsa, sejak dini perlu untuk terus dibekali dengan pemahaman tentang pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Rhamdani.
Menurut Rhamdani, idiologi transnasional merupakan ancaman yang juga harus diwaspadai oleh semua pihak termasuk kaum muda, karena hal tersebut bisa merusak pola pikir yang pada akhirnya memupus harapan bangsa untuk memiliki pemimpin yang baik di masa datang. “Beragam kasus yang tujuannya untuk memecah semangat persatuan dan kesatuan, mewarnai perjalanan NKRI dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu contoh yang dialami Ahok (Basuki Thayaja Purnama) merupakan kejadian yang mencabik-cabik NKRI,” tandas Rhamdani.
Senada dikatakan Liow. Mantan Ketua Komisi Pria Kaum Bapa Sinode GMIM ini juga mengingatkan para remaja untuk menjadi teladan Kristus dalam kehidupan sehari-hari. “Melakukan hal positif termasuk rajin beribadah, merupakan salah satu upaya untuk menghindarkan remaja dan degradasi moral,” tukas Liow.
Pada dialog ini juga, Rhamdani dan Liow ikut berbagi pengalaman berorganisasi maupun berpolitik. “Generasi muda harus ikut memberi peran positif dalam mengisi pembangunan bangsa termasuk menjadi agen pemersatu Bangsa,” tukas Ramdhani dan Liow.
Johanes Juan Ngongoloy, Remaja Teladan GMIM 2019 mengaku bangga sekaligus berterima kasih kepada KPRS GMIM yang telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengikuti agenda nasional tersebut. Sementara Pattiwael menjelaskan, selain dialog dengan Ramdhani dan Liow, enam Retel serta para Pembina juga akan mengikuti berbagai agenda lainnya. “Tadi juga para retel berkesempatan untuk mengikuti Paripurna dalam rangka mendengarkan pidato kenegaraan. Sedangkan besok yakni pada tanggal 17 Agustus 2019, mereka akan berada di Istana Negara untuk mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74,” jelas Pattiwael.
(tik/kprs)