RHK GMIM : Pemimpin yang Mempersatukan

RHK GMIM Selasa, 1 Mei 2018

Pemimpin yang Mempersatukan

1 Raja-Raja 12:19

Ketika menghadapi situasi sulit dan berat, kita sering meminta pendapat orang lain dalam mengambil keputusan. Maksudnya ialah supaya keputusan yang diambil itulah yang terbaik. Kalau tidak, maka kehancuran yang akan kita terima.

Seperti yang dialami oleh Rehabeam. Dia harus menerima risiko akibat kesalahan dalam mengambil keputusan. Nasihat para tua-tua yang sebelumnya telah mendampingi ayahnya Salomo ia abaikan. Dia lebih memilih saran dan nasihat kaum muda yang haus akan kekuasaan serta tanpa pertimbangan yang matang. Akibatnya, rakyat Israel memberontak. Dia ditinggalkan oleh sebagian besar rakyatnya. Bahkan lebih buruk lagi, Rehabeam kehilangan sebahagian besar wilayah kekuasaannya.

Pengambilan keputusan yang salah akan berakibat kehancuran. Bangsa Israel terpecah oleh keputusan yang salah dari pemimpinnya. Kita pun sebagai pemimpin diingatkan untuk mengambil keputusan yang tepat. Menghargai dan mempertimbangkan pendapat orangtua atau orang yang lebih tua, sebelum mengambil keputusan.

Kita semua adalah pemimpin. Setidaknya bagi diri sendiri. Karena itu, hendaklah dalan mengambi keputusan kita meminta hikmat dari Tuhan dan nasihat yang baik dari orang-orang yang dituakan. Selanjutnya, kita mempertimbangkan baik buruk akibat dari keputusan kita.

Ingatlah, jangan egois. Jangan serakah. Sebab, sebagaimana Rehabeam karena egois dan keserakahan melanggengkan kedudukan maka dia menuai kehancuran. Bangsa Israel pun pecah.

Janganlah kita membawa perpecahan di tengah keluarga, jemaat dan masyarakat. Tapi jadilah kita sebagai pemimpin yang mempersatukan, menguatkan dan menjadi berkat bagi semua orang. Amin

Doa: ya Tuhan Yesus, ajarlah dan tuntunlah kami untuk senantiasa memutuskan atau menyelesaikan dengan baik dan tepat setiap masalah yang kami jumpai dalam perjalanan hidup. Amin