Remaja GMIM

Pelatihan KB3 Remaja GMIM 2022: Wow, Amazing!

Wow, amazing! Demikianlah kira-kira kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari pada akhir pekan minggu ketiga bulan Februari tahun 2022 tepatnya pada tanggal 19-20 Februari 2022, dimana hampir 270 lebih kakak pembina Remaja GMIM yang rindu pada pembinaan, penginjilan, dan pemuridan bagi generasi depan GMIM dilatih untuk menjadi pemimpin dari kelompok pemuridan yang digagas oleh Komisi Pelayanan Remaja Sinode GMIM secara virtual melalui program “Pelatihan Calon Pemimpin Komunitas Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah (KB3).” Selama kegiatan ini, berbagai materi diterima oleh kakak-kakak pembina yang rindu untuk memuridkan adik-adik remaja di jemaat masing-masing yang nantinya diharapkan dapat memperlengkapi setiap dari peserta pelatihan ketika nanti dipercayakan Tuhan untuk menggembalakan adik-adik remaja melalui kelompok kecil.

 

Suasana penyampaian materi pelatihan oleh Kak Yerry Makarawung

KB3 sendiri merupakan kelompok pemuridan remaja GMIM yang dibentuk ke dalam kelompok-kecil dimana diadakan pembahasan Alkitab oleh seorang kakak pemimpin kelompok, kepada adik-adik kelompok yang dibinanya. Ini merupakan bentuk penjangkauan yang strategis, karena setelah adik-adik kelompok ini dibina oleh 1 pemimpin kelompok, mereka (adik-adik kelompok) ini nanti akan menjangkau lagi remaja yang lain sehingga mereka juga ikut memuridkan orang lain. Sehingga, katakanlah 1 kelompok dengan 1 pemimpin memiliki 5 anggota, nantinya 5 anggota ini yang telah dibina akan lebih menjangkau orang lain lagi misalkan masing-masing 5 anggota menjangkau 3 orang. Artinya, dari generasi pertama ke generasi kedua sudah menjangkau 15 orang lainnya. Ini merupakan bentuk dan upaya praktis melaksanakan visi “Teens For Christ” untuk menjangkau lebih banyak lagi remaja yang berakar, bertumbuh dan berbuah bagi Kristus. 

 

Di dalam KB3 ini sendiri, bukan sekedar kelompok formal pemahaman Alkitab, tetapi karena interaksi antar peserta yang begitu dekat ini menjadikan kelompok-kelompok pemuridan ini saling sharing dan mendoakan hingga menjadikan setiap kelompok menjadi “keluarga” bagi setiap anggotanya. Dalam pelatihan ini, banyak kesaksian dimana kelompok pemuridan membaharui hidup para peserta yang sudah merasakannya menjadi lebih mengenal dan mencintai Tuhan, juga menemukan rekan-rekan saudara dalam Kristus menjadi seperti sebuah “keluarga”.

 

Menelusuri sejarah, “cikal bakal” KB3 ini telah dimulai pada Mei 2009 ditandai dengan diadakannya pelatihan Kambium Berakar (Kambium adalah kurikulum  yang digunakan kelompok kecil KB3 saat ini) angkatan I di House of Blessings, Koka. Tetapi, nantilah baru pada tahun 2015 kelompok kecil digagas dalam bentuk Komunitas Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah di Remaja GMIM. 

 

“Omne vivum ex ovo; omne ovum ex vivo; omne vivum ex vivo” yang artinya “makhluk hidup berasal dari telur; telur berasal dari makhluk hidup; makhluk hidup berasal dari makhluk sebelumnya” dikemukakan secara terpisah oleh Pnt. Billy Rawis yang merupakan salah satu pemateri pelatihan ini. Pnt. Billy bermaksud mengatakan bahwa kita bersyukur ada yang mengaggas KB3 ini di Remaja GMIM. Alumni kelompok tumbuh bersama (KTB) yang merupakan kelompok pemuridan serupa dengan KB3 di pelayanan kampus ini mengatakan bahwa KB3 ini tidak akan bisa terjadi tanpa anugerah Tuhan tentunya, dimana KB3 ini tidak akan bisa terjadi jikalau Tuhan tidak menggerakan beberapa orang untuk memulai KB3 ini. Penatua remaja yang berprofesi sebagai pendidik ini berharap dari pelatihan ini mampu menggerakan hati para peserta untuk boleh menjadi penggagas dimulainya KB3 di jemaat masing-masing. 

 

Salah satu peserta, Anna Ruitan, yang juga bertugas sebagai salah satu host zoom dalam pelatihan ini sebagai komitmennya mengungkapkan bahwa akan kembali mendalami materi yang telah diterima dari pelatihan ini. “Semoga kakak-kakak yang menjadi peserta akan serius untuk menjalani KB3 ini.” harap Remaja Teladan Putri Sinode GMIM 2021 ini.

 

Materi “Tantangan dan Peluang Pemuridan di GMIM” oleh Pnt. Moody Rondonuwu

Pada hari pertama, para peserta diperlengkapi oleh berbagai materi dimana dijelaskan kenapa Remaja GMIM melaksanakan pemuridan, apa pentingnya pemuridan, visi misi Remaja GMIM berkaitan dengan pemuridan dan banyak lagi. Terlihat kakak-kakak pembina yang menjadi peserta begitu antusias mengikuti materi, walaupun pelatihan berlangsung selama hampir 2 hari penuh, terpantau dari interaksi tanya jawab dan sharing pergumulan antar setiap pembina yang ada terkait pergumulan kerinduan untuk memuridkan remaja-remaja GMIM.

 

Sharing pelayanan KB3 oleh Pnt. S. Cahyo Sumadi, Jemaat Moria Sasaran

Sedangkan pada hari kedua, diadakan sharing pelayanan oleh kakak-kakak yang sudah lebih dahulu memulai KB3 di jemaatnya masing-masing. Tak sedikit dari mereka yang menjelaskan pergumulan dan tantangan pelayanan antar masing-masing jemaat di wilayah pelayanan GMIM. Ada yang menceritakan bahwa kelompok yang awalnya ada 8, justru hari ini hanya 2 kelompok saja yang masih menjalankan KB3. Disisi lain, ada juga pergumulan dimana masih banyak jemaat yang belum memahami pentingnya pemuridan. Pada akhirnya, para panelis mengungkapkan bahwa pemuridan dijalankan bukan karena rutinitas belaka. “Kita secara tidak sadar terjebak dalam banyaknya ritual tapi minim pertumbuhan spiritual, banyaknya aktivitas tapi minim produktivitas.” ungkap Pnt Cahyo Sumadi dari Jemaat Moria Sasaran. Banyak pembina yang masih terpaku untuk menjalankan rutinitas saja, dimana KB3 ini bukan sebuah program atau rutinitas, melainkan kerinduan untuk menjangkau jiwa remaja. Pada akhir kegiatan pelatihan diadakan simulasi materi oleh Pnt. Billy Rawis, dan rencana tindak lanjut oleh Kak Yerry Makarawung dimana para peserta diminta membuat output  dari pelatihan ini yaitu kakak-kakak pembina membuat rencana tindak lanjut dan komitmen untuk memulai KB3 di jemaat masing-masing.

 

Adik-adik Remaja Teladan Sinode GMIM 2021 (Host 1,2,3,5) yang bertugas di Pelatihan KB3 ini.

Patut juga diapresiasi kerja keras dari adik-adik Remaja Teladan Sinode GMIM 2021 yang bekerja keras di belakang layar bersama KPRS, Bidang P3SDM, dan panitia sehingga kegiatan pelatihan ini bisa berjalan dengan sukses. Mulai dari menjadi moderator, membuat dan mengatur absen, menjadi host zoom, berkomunikasi menjadi humas dengan peserta, para adik-adik teladan ini bekerja dengan sepenuh hati bagi kemuliaan Tuhan agar kegiatan ini bisa berjalan dengan baik. Noel Weenas, salah satu Remaja Teladan yang bertugas berharap kedepan KB3 semakin efektif kedepan. “Tidak hanya itu, tetapi kiranya KB3 semakin, dan makin menjadi berkat” sebut Noel.

 

Bukan hanya saja dalam kegiatan pelatihan KB3 ini, tetapi dalam setiap pelatihan yang dilaksanakan KPRS secara virtual, dimulai dari LTPR Dasar, LTPR Lanjutan, adik-adik ini bekerja keras sehingga setiap pelatihan ini bisa bermakna dan menjadi berkat bagi setiap pesertanya. Kiranya Tuhan memberkati setiap yang terlibat, pemateri, panitia, KPRS, bidang P3SDM, peserta, khususnya adik-adik Remaja Teladan Sinode GMIM yang bertugas pada pelatihan ini.

 

Kesimpulannya dari kegiatan dan tulisan ini, pemuridan bukan sekedar program. Marilah kita mulai menjangkau lebih banyak orang melalui pemuridan bagi kemuliaan Tuhan, bukan sebagai sekedar program, tetapi sebagai kerinduan untuk menjangkau banyak jiwa bagi Tuhan.

 

Antusiasme para peserta dalam melakukan tanya jawab materi
Rundown pelaksanaan kegiatan Pelatihan KB3

 

GALERI FOTO KEGIATAN:

Read Previous

DAFTAR NOMOR URUT PANGGUNG HARI PERSATUAN REMAJA SINODE GMIM TAHUN 2022

Read Next

HASIL LOMBA PESTA SENI REMAJA TAHUN 2021