Bacaan Minggu 25 Oktober 2015
MAZMUR 119 : 12 – 16
II TIMOTIUS 3 : 15 – 17
Saudara-saudari,… inilah kisah yang terjadi kurang lebih dua abad yang lalu.
Kisah nyata tentang seorang gadis muda bernama Marry Jones, ia tinggal di Tynddol Desa Lianfihangel pennant disebelah utara Wales, Inggris. Setiap hari minggu ia dan orang tuanya beribadah di sebuah kapel kecil. Ia sangat terpukau pada cerita-cerita Alkitab dan setiap firman yang dibacakan. Karena itu ia ingin sekali memiliki Alkitab sendiri. Tapi sayang saat itu harga Alkitab sangat mahal. Ia pun menabung selama 6 bulan. Diusia 15 tahun Marry berjalan 40 km ke kota bala untuk membeli Alkitab. Perjuangannya untuk mendapatkan Alkitab pun tercapai, ketika kembali ke desanya ia disambut dengan lambaian tangan da sorak sukacita penduduk yang ingin melihat Alkitabnya. Merry sangat bahagia Karena bisa memiliki Alkitab sendiri. Tiada hari tanpa membaca Alkitab. Imannya semakin bertumbuh dan dikemudian hari Marry Jones menjadi seorang penginjil.
Singkat cerita, perjuangan Marry Jones ini memberi insoirasi berdirinya lembaga Alkitab, sehingga awal abad ke-19 berdirilah lembaga Alkitab pertama di Inggris yang sekarang dikenal The British and Foreign Bible Society dan di Indonesia berdiri tahun 1954 dengan nama Lembaga Alkitab Indonesia sehingga kita mudah mendapatkan Alkitab
Saudara-saudari, mengapa Alkitab itu penting? Karena Alkitab berisi tulisan-tulisan suci tentang Firman Allah. Saat ini kita belajar dari Mazmur 119 judul perikop “Bahagianya orang yang hidup menurut taurat Tuhan”. Khusus ayat 12-16 pemazmur menggunakan beberapa kata yang mencerminkan kecintaannya pada taurat/perintah/pengajaran yaitu : ajarkanlah , menceritakan, petunjuk, bergembira, merenungkan, mengamati-amati, dan kalimat terakhir di ayat 16 :
“Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan”.
Kemudian II Timotius 3 : 15-17. (Yun: Timotheo = menghargai Allah). Timotius adalah putra sorang wanita Yahudi bernama Eunike yang bersuami sorang Yunani dan neneknya bernama Lois. Timotius membantu Rasul Paulus dalam pelayanannya. Selain itu Timotius juga menerima pendidikan Kristen dari Kitab Suci. Ayat 15 :
“…dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci….”
Saudara,…pada waktu itu Alkitab PL belum terkumpul dan PB belum mulai ditulis, jadi yang dimaksud Kitab Suci yaitu hiera grammata artinya tulisan-tulisan suci. Faedah dari Kitab Suci yaitu? (Ayat 16) mengajar, meyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, mendidik orang dalam kebenaran atau berfungsi sebagai pengoreksi.
Jadi, bagaimana dengan remaja masa kini? Mari menjadi Timotius masa kini yang sejak kecil mau di didik dengan mengenal Kitab Suci. Mari menjadi seperti pemazmur yang selalu bergembira dan begemar dalam hokum Tuhan. Juga marilah seperti Marry Jones masa kini yang berjuang memiliki Alkitab pribadi dan mempelajarinya dengan tekun.
Sering ada ejekan “Firman TUHAN? Terlalu suci, Alkitab? Itu sudah kuno, sekarang kan zaman modern”. Alkitab memang buku yang sangat kuno. Tapi meskipun kuno, Alkitab tidak pernah using dan tidak akan kadarluasa. Alkitab adalah Firman Allah yang mencerdaskan kita. Iman kita juga akan bertumbuh dengan baik bila kita membiasakan diri membaca, merenungkan dan melakukan Firman TUHAN.
Remaja Kristen, ayo bertekad baca Alkitab !.