Bacaan Minggu 11 Oktober 2015
Daniel 12 : 1 – 4
Lukas 24 : 25 – 27
“Firman Allah adalah benar dan pasti”
Syaloom,,,,,
Adik-adik remaja dan para pembina remaja yang dikasihi Yesus Kristus.
Siapa yang tidak mengenal Daniel? Dia adalah salah satu anak muda yang dibuang ke Babel bersama dengan teman-temannya: Hananya. Misael dan Azarya.
Pada waktu di Sekolah Minggu, kita pernah mendengar cerita Daniel yang dilempar ke gua singa. Sekalipun semalam berada di tengah-tengah singa yang keleparan, Daniel tidak di makan dan keluar dari gua singa dengan selamat.
Inilah salah satu gambaran orang-orang buangan yang disayangi Allah, mereka hidup dalam tekanan, ketidakbebasan, penindasan dan ketakutan. Namun dalam keadaan seperti itu Daniel dan teman-teman dipanggil untuk memberi kesaksian bahwa mereka memiliki Allah yang hidup.
Mari kita lihat kesaksian Alkitab tentang kehidupan Daniel yang taat pada Allah melalui firman-Nya dan Allah “memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai tulisan dan hikmat, serta mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi” (Daniel 1:17). Karena pemberian Allah itulah. Daniel boleh melihat apa yang akan terjadi kemudian seperti penglihatan (nubuat) dalam bacaan kita saat ini. Bahwa akan terjadi suatu masa penuh kesulitan namun tidak semua umat Allah akan selamat, hanya mereka yang tertulis dalam kitab kehidupan. Daniel juga melihat ada kebangkitan orang-orang mati. Dan khususnya kebangkitan orang benar yang cara hidupnya menjadi kesaksian, kemuliaan Allah akan terpancar dalam hidup mereka. Kata Daniel, “seperti cakrawala dan bintang-bintang “. Dan Daniel diperintahkan untuk menyimpan firman Allah, “sembunyikanlah segala firman itu”. Karena banyak orang akan mencarinya.
Adik-adik remaja dan para Pembina remaja yang mengasihi Tuhan.
Berbeda dengan Daniel yang bijak memahami friman Tuhan dan diberi kuasa oleh Allah, dibandingkan dengan Kleopas dan kawannya yang disebut bodoh oleh Tuhan Yesus, “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!” (Lukas 24:25).
Mereka mendengar friman Tuhan namu tidak mengerti, sehingga mereka berjalan ke Emaus dengan perasaan tertekan dan tidak bersemangat, meskipun Yesus ada dalam perjalanan itu.
Friman Tuhan menjadi landasan kehidupan kita. Di mana Allah hadir, bekerja dan berfriman. Allah di dalam Yesus Kristus adalah Allah yang hidup yang kadang tidak disadari kehadiran-Nya oleh kita termasuk Kleopas dan kawannya. Allah yang hidup dan bekemauan agar adik-adik remaja juga hidup dan mengerjakan hal-hal untuk kehidupan. Karena hidup ini tidak tergantung pada situasi apa pun, namun tergantung pada Allah, seperti yang dialami Daniel sekalipun di pembuangan tetap mendegar Firman Tuhan dan BERSEKUTU (BERgantung SEpenuhnya PAda TUhan).
Padahal kalau kita rajin mendengar firman Tuhan, pasti timbul iman, karena dalam Roma 10:17 : iman timbul oleh pendengaran dan pendengaran oleh friman Kristus. Kalau kita rajin dengar gossip, yang timbul juga gossip. Jadi dari “mendengar” timbullah “iman”. Yang penting kita rajin membaca Alkitab secara teratur.
Sayangnya, banyak orang sekarang memperlakukan Alkitab seperti apotik. Ia hanya mencari ayat sesuai dengan kebutuhannya, seperti kalau adik-adik pergi ke apotik/took obat, kita tidak mencari semua obat. Kita hanya mencari obat sesuai kebutuhan penyakit kita, obat lain tidak.
Jangan memperlakukan Alkitab seperti itu. Jangan membaca Alkitab hanya kalau butuh. Tetapi kata pemazmur yang kesukaannya ialah taurat TUHAN. Kita membutuhkan firman Tuhan. Kita mencari firman Tuhan dan merenungkan firman itu siang dan malam.
Jadi, kalau adik-adik menyukai firman Tuhan, yang namanya malas, bosan, jenuh, itu semua tidak ada. Saya suka orang tua saya, karena itu kemana pun saya pergi selalu terbayang-bayang wajah orang tua.
Adik-adik yang diberkati Tuhan,
Kita harus hati-hati agar kita tidak dipengaruhi oleh berbagai hal buruk di sekitar kita yang membuat kita meninggalkan kebiasaan hidup bergaul dengan firman. Belajarlah dari Daniel yang taat pada firman Allah, karena FIRMAN ALLAH ADALAH YANG BENAR DAN PASTI sebagaimana Tema kita minggu ini.
Di gereja, ada pendeta yang terkenal karena khotbahnya dianggap datar dan monoton. Jadi, ketika pendeta itu menuju mimbar, jemaat yang hadir berkomentar, “Ya, di lagi!” Itu keliru! Itu komentar yang salah. Akan tetapi begitu pendeta berkhotbah adalah yang disukai, jemaat langsung senang. Tidak boleh begitu. Harusnya, begitu pendeta menuju mimbar yang khotbahnya diketahui monoton dan datar, mestinya jemaat harus berdoa, “Tuhan, tolong saya supaya saya bias mendengar firman Tuhan lebih baik lagi!” seharusnya begitu.
Oleh karena itu, kuncinya adalah apakah setiap hari kita hidup dan menaati firman Tuhan. Menaati firman Tuhan yang membuat hidup kita hidup dan sesudah kita mati pun tercatat dalam kitab Kehidupan. Amin.
Di kutip dari Bina Remaja